Manfaat Jangka Pendek
- Proyek Agroforestry tahapan awal yang sedang kami lakukan, ditargetkan akan menghasilkan produk berupa bibit tananam (bibit kacang tanah) untuk tiga bulan ke depan. Bibit-bibit tersebut akan kami tanam lagi pada lahan-lahan konservasi lainnya. Selain bibit kacang tanah, kami juga menargetkan dapat menghasilkan bibit pohon Albasiah dengan motode stek batangan. Dengan target produksi berupa bibit, kami dapat menjamin kelangsungan penyediaan benih untuk proyek-proyek selanjutnya.
- Untuk pupuk kompos, kami sama sekali tidak khawatir, karena pasokan jerami padi dan limbah ternak sangat melimpah di kampung kami. Selama ada sumber daya manusia yang bisa mengerjakan, produksi kompos secara simultan akan terus berlangsung.
- Bila proyek percontohan (pilot project) Agroforestry selesai, kami yakin proyek kami akan banyak ditiru dan dicontoh oleh para petani pemilik lahan lainnya di wilayah Kampung Sindang Sari. Bila para petani melakukan hal yang sama (metode Agroforestry), lahan pertanian yang rusak akibat industri batu bata akan terkonservasi dengan baik sehingga kembali subur dan dapat terealisasi dalam jangka panjang.
Manfaat Jangka Panjang
- Agroforestry tidak hanya berguna mengoptimalkan peran lahan pada tanaman produksi, tetapi akan ada pohon-pohon produksi yang bisa dipanen untuk jangka waktu 5-10 tahun. Beberapa tahun mendatang, efek positif itu akan datang, dimana para pemilik lahan dapat menjual pohon-pohon produksi tersebut dan dapat berguna sebagai investasi mereka di masa mendatang. Sebagai ilustrasi saat ini, satu batang pohon Albasiah dengan usia 7 tahun, bila dipanen dapat dijual hingga kisaran 3 (tiga) juta rupiah. Dapat diperkirakan, bila petani menanam sedikitnya 20 (dua puluh) pohon di tanahnya, tentu akan cukup untuk menjadi modal awal berinvestasi pada usaha agro yang lain, seperti beternak.
- Dapat disimpulkan bahwa agroforestry dapat mengembangkan usaha petani, karena selain menata produksi, juga mengintegrasikan tahapan investasi pada proses pengolahan lahan. Diharapkan, hasil investasi dari kayu tersebut, dapat dijadikan modal awal untuk pengembangan usaha agro para petani pemilik lahan, seperti membeli mesin produksi pengolahan makanan dan ternak.