Copyright 2024 - www.setiabhakti.id

(Alm) Drs. H. Rukana

Bapak Drs. H. Rukana (Alm) merupakan Pendiri dan Perintis Yayasan Setia Bhakti. Beliau dilahirkan di Garut tanggal 16 Juli 1956. Lahir dan besar di keluarga yang sangat miskin mendorong beliau untuk melakukan sesuatu agar memperoleh kehidupan yang lebih baik. Dorongan tersebut tidak hanya untuk mengubah kondisi kehidupan untuk dirinya dan keluarga, tetapi juga untuk masyarakat Cilawu. Sadar akan kondisi ekonomi orang tuanya yang serba kekurangan, menjadikan Bapak Rukana muda bekerja keras membagi waktu untuk bekerja dan belajar. Berdagang dari rumah ke rumah, merintis warung, hingga bekerja paruh waktu dijalaninya semasa beliau bersekolah dasar, hingga SMA. Demikian halnya ketika beliau menjalani kuliahnya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (sekarang UPI) di Bandung. Selain dari hasil keringat bekerjanya, biaya kuliah beliau juga ditopang dari beasiswa dan lulus pada tahun 1981 dengan predikat sangat baik. 

Berbekal ilmu keguruan yang dimilikinya, pada awal 1980-an, tekad beliau sangat bulat untuk memberikan pendidikan yang layak bagi siswa-siswi kurang mampu di kampung halamannya. Tekad tersebut dijawantahkan melalui gagasan untuk mendirikan Yayasan Setia Bhakti pada tahun 1989 yang berlokasi di Kampung Genteng, Kecamatan Cilawu. Pada saat itu, sekolah pertama yang dirintis adalah TK dan SMA Setia Bhakti. Kini, Yayasan Setia Bhakti menauingi enam sekolah di dua kabupaten, Garut dan Tasikmalaya. Rata-rata jumlah peserta didik yang diayomi adalah sebanyak 1200 siswa/i yang mayoritas berasal dari keluarga miskin dan tidak mampu.

Perjuangan beliau yang tulus untuk membangun Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut tidak terhenti pada sektor pendidikan. Cita-cita beliau untuk mengembangkan potensi pertanian, peternakan, dan kerajinan lokal menggagas beliau bersama pemuda di Yayasan Setia Bhakti untuk membuat Pasar Sehat Genteng pada tahun 2010. Pasar tradisional ini merupakan pasar swadaya pertama yang dibangun bersama masyarakat di wilayah Kab. Garut. 

Meninggalnya beliau pada tanggal 5 Maret 2013 menjadi kehilangan yang dalam bagi keluarga besar Yayasan Setia Bhakti. Perjuangannya kini dilanjutkan oleh seluruh keluarga besar Yayasan Setia Bhakti dan telah melahirkan sektor-sektor yang memiliki visi dan tujuan yang sama dengan tekad beliau yakni membangun kehidupan daerah yang lebih baik.

 

(Almh) Lilis Noor Aida

Istri dari Alm. Drs. H. Rukana ini lahir pada tanggal 2 November 1963. Wanita yang akrab dipanggil Ibu Lilis ini merupakan sosok wanita tangguh dan baik hati yang sangat peduli pada pendidikan anak usia dini serta pemberdayaan perempuan. Kepeduliannya tersebut terwujud dalam pendirian TK Setia Bhakti pada tahun 1990 dan pendirian PKBM Setia Bhakti pada tahun 2000 yang memberdayakan masyarakat lokal khususnya perempuan di wilayah Kecamatan Cilawu. Selain itu, Madrasah Ar-Rahman juga dapat berdiri pada tahun 1991 sebagai upaya nyata beliau memberikan pendidikan dasar agama pasca sekolah bagi anak-anak di sekitar lingkungan Yayasan Setia Bhakti.

Beliau meninggal dunia pada tanggal 11 Agustus 2004 dengan meninggalkan warisan yang tak ternilai wujudnya. Kecintaan beliau pada pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan dan juga pembentukan karakter anak yang beriman di lingkungan Yayasan Setia Bhakti, saat ini masih terasa di beberapa program di Yayasan Setia Bhakti. Program keputrian siswi di sekolah, program pengajian rutin ibu-ibu di Masjid Ar-Rahman Setia Bhakti, Pesantren Kilat Masjid Ar-Rohman dan program pengajian santri ba’da maghrib adalah inisiasi beliau yang programnya masih dipertahankan oleh keluarga besar Yayasan Setia Bhakti.

 

f t g

 

Yayasan Setia Bhakti Genteng (Yasebha) merupakan sebuah institusi independen yang bergerak pada empat sektor utama: Pendidikan, Lingkungan, Ekonomi, Seni dan Budaya. Di sektor pendidikan, Yasebha memiliki 6 sekolah di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya. Empat sekolah di Kabupaten Garut yaitu (1) TK Setia Bhakti, (2) SMP Setia Bhakti Cilawu, (3) SMA Setia Bhakti Cilawu, dan (4) SMK Setia Bhakti Cilawu. Adapun dua sekolah kami di Kabupaten Tasikmalaya yaitu SMP Widya Mukti dan SMK Widya Mukti. Selain pendidikan formal, kami juga bergerak di bidang pendidikan informal antara lain melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) serta berbagai kursus keahlian.

 

Sebagai wujud kepedulian dalam melestarikan budaya luhur dan khasanah seni tradisional Sunda, Yasebha mendirikan Sanggar Seni dan Budaya Setia Bhakti. Sanggar ini menaungi siswa/i dari sekolah-sekolah di bawah Yasebha, termasuk masyarakat sekitar melalui berbagai kegiatan rutin berkesenian, pementasan, termasuk ajang kreasi seni dan budaya.

 

Di sektor ekonomi, Yasebha mendirikan beberapa Toko Bahan Bangunan dan Pembuatan Mebelair di Kabupaten Garut dan Kota Bandung. Yasebha juga mendirikan Pasar Sehat Genteng, sebuah pasar tradisional swadaya pertama di Garut yang memberikan peluang berusaha bagi masyarakat petani lokal berekonomi lemah. Adapun di sektor lingkungan, Yasebha mengajak masyarakat lokal untuk melakukan investasi dengan cara menanam kayu keras. Berbekal dari pengalaman tersebut, cakupan semakin diperluas dengan kegiatan rehabilitasi tanah pertanian yang rusak akibat industri batu bata dengan metode Agroforestry.