Garut dan Tasikmalaya adalah dua wilayah di Priangan Timur yang kaya akan seni dan budaya lokal berbasis kearifan luhur masyarakat Sunda. Berbagai tradisi sarat akan muatan seni, baik itu seni musik, tari, bahasa, hingga bela diri. Kekayaan dan kearifan lokal ini mendorong kami untuk berkontribusi aktif dalam melestarikan, mengembangkan, hingga menjadikan kegiatan berkesenian lokal ini berkelanjutan (sustainable) secara ekonomi.
Sejak pendiriannya pada tahun 1990, Setia Bhakti senantiasa aktif memajukan seni dan budaya Sunda. Seni yang kami kembangkan antara lain seni tradisi degung sunda, ibing penca, upacara adat sunda, termasuk pelestarian beberapa alat musik tradisional seperti kecapi suling, calung, dan angklung. Selain itu, kami pun berkali-kali mementaskan seni buhun lokal seperti lais, bajidor, bangreng, hingga kecapi jenaka. Disamping musik tradisi lokal yang original, kami juga mengkolaborasikannya dengan seni di luar etnis sunda, seperti rebana, marawis, hingga budaya pop dari luar Indonesia.
Aktifitas pengembangan seni dan budaya di Setia Bhakti tidak hanya terbatas pada civitas akademika sektor pendidikan kami, tetapi juga melibatkan langsung masyarakat sekitar. Besar harapan kami, kedepannya Yayasan Setia Bhakti dapat membangun sebuah art and cultural center yang dapat mengemas ajang tradisi berbasis massa seperti Adu Domba yang dikemas bersama pementasan kreasi seni baik tradisional maupun kolaborasi dengan budaya pop dari luar.